Fitness CFM - Sebuah berita mengenai seorang gadis dari China yang mengalami sembelit usai mengkonsumsi bubble tea sempat menggegerkan dunia maya beberapa waktu lalu.
Dari hasil pemeriksaan dokter, diketahui bahwa Zhu Li telah minum bubble tea selama lima hari berturut-turut, membuat ratusan bubble pearl atau bola-bola tapioka menumpuk di perut dan ususnya.
Bubble tea sejatinya adalah minuman ringan asal Taiwan yang terdiri dari campuran teh, susu, gula, dan topping bubble pearl. Sedangkan bubble pearl ini menggunakan tepung tapioka yang membuat teksturnya kenyal.
Lantas, apakah bubble pearl ini aman untuk dikonsumsi?
Menurut ahli nutrisi klinis RS Fatmawati, dr. Pauline Endang Praptini, M.S., Sp.GK, tapioka merupakan jenis tepung dari singkong. Bila sudah diolah menjadi makanan, tapioka akan mudah dicerna dan diserap tubuh.
"Apabila bola-bola tapioka tersebut hanya berisi tepung tapioka yang diolah dan dibentuk seperti bola-bola kecil sebagai makanan, aman untuk dikonsumsi,".
Kandungan karbohidrat dalam tepung tapioka justru akan digunakan sebagai sumber energi usai dicerna oleh enzym tubuh. Sisa tapioka yang tak terserap akan turun masuk ke dalam usus besar dan terbuang sebagai kotoran.
Lebih lanjut, dr. Pauline juga menjelaskan, bubble tea yang biasa dijual di pasaran menggunakan puding yang dipotong kecil atau agar-agar yang berisi serat larut dari rumput laut. Serat tersebut akan terbuang dengan mudah karena tak tercerna oleh enzim.
Sebaiknya diimbangi asupan air
Hanya saja, konsumsi bubble tea harus selalu diimbangi asupan air dalam jumlah banyak. Air akan membuat serat pada bubble pearl mengembang dan menjadi lebih lunak. Sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan oleh tubuh.
"Kalau minum bubble tea tapi minum airnya kurang, serat akan mengental bahkan bisa mengeras dan menempel pada dinding usus. Susah untuk dikeluarkan oleh tubuh nantinya," imbuhnya.
Alhasil, kekurangan asupan air akan membuat kita sembelit dan sulit untuk buang air besar. Selain itu, dianjurkan pula untuk membatasi konsumsi bubble tea sebanyak satu gelas saja per hari.
"Selain seratnya yang tinggi, perlu diingat bahwa bubble tea juga mengandung gula yang tinggi," pungkas dr. Pauline.
No comments:
Post a Comment