4 Manfaat Kesehatan Tersembunyi dari Biji Seledri - Fitness CFM - Info Seputar Kuliner Dan Makanan

Breaking

Thursday, 18 July 2019

4 Manfaat Kesehatan Tersembunyi dari Biji Seledri

Fitness CFM - Seledri biasanya hanya digunakan bagian daun dan batangnya untuk dimasak atau dijus. Namun, bijinya pun ternyata bisa dikonsumsi untuk mendapatkan manfaatnya. Berikut sejumlah manfaat biji seledri yang mungkin menguntungkan Anda.

Manfaat biji seledri untuk kesehatan

1. Berpotensi menurunkan tekanan darah tinggi

Penelitian terbitan Journal of Medicinal Food tahun 2013 berhasil menemukan manfaat biji seledri untuk kestabilan tekanan darah.
Biji seledri dilaporkan berpotensi membantu efektivitas pengobatan hipertensi pada tikus yang memiliki tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tikus yang diberikan ekstrak biji seledri tampak menurun ke angka yang lebih sehat. Namun, ekstrak biji seledri tidak berdampak apa pun pada tikus yang tekanan darahnya normal.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa biji seledri mungkin memiliki efek serupa pada manusia. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut yang khusus mengamati manfaat biji seledri pada manusia.

2. Membantu mencegah kanker

Sudah cukup banyak penelitian yang melaporkan ekstrak biji seledri memiliki sifat antikanker karena kandungan antioksidannya.
Penelitian yang diterbitkan pada Cancer Letters tahun 2005 pernah menjelaskan bahwa ekstrak biji seledri membantu menggagalkan perkembangan kanker hati.
Sebuah penelitian lebih baru yang diterbitkan dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention pada tahun 2011 juga menyatakan hal serupa. Penelitian tersebut menguji sampel sel manusia dan menemukan ekstrak biji seledri dapat membantu melawan kanker lambung. 
Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak biji seledri bekerja menghambat penyebaran sebagian sel kanker lambung dengan merangsang apoptosis (sejenis sel baik yang penting untuk menghentikan menyebarnya sel kanker).

3. Membantu meningkatkan kesehatan tulang

Manfaat lainnya dari biji seledri adalah membantu meningkatkan kesehatan tulang.
Per satu sendok makan biji seledri (setara 6,5 gram) mampu mencukupi 12 persen kebutuhan kalsium harian Anda. Tubuh membutuhkan kalsium untuk memelihara dan menjaga kepadatan tulang. Jika kekurangan kalsium, Anda rentan mengalami masalah tulang seperti rentan patah atau osteoporosis.
Selain kalsium, ada juga manfaat mineral mangan dalam kandungan biji seledri. Dalam satu sendok makan biji seledri mengandung 27 persen mangan yang bisa mencukupi kebutuhan nutrisi Anda.
Mangan diperlukan tubuh untuk mengaktifkan enzim penghasil protein yang membentuk jaringan tulang dan tulang rawan. 
Biji seledri juga mengandung magnesium dan fosfor. Kedua mineral ini membantu mendukung sel pembangun tulang yang disebut osteoblas. Kekurangan salah satu dari nutrisi ini dapat menyebabkan penyakit tulang kronis seperti osteoporosis.

4. Membantu melawan infeksi bakteri

Menurut sebuah penelitian dari Journal of Pharmacy and Pharmacology tahun 2009, ekstrak biji seledri berpotensi dapat melawan infeksi bakteri H. pylori. Bakteri ini umum ditemukan pada orang yang punya masalah pencernaan seperti tukak lambung (maag).
Namun potensi manfaat biji seledri ini masih butuh diteliti lebih lanjut karena belum pernah diuji langsung pada manusia.

Hai-hati sebelum mengonsumsi biji seledri

Meskipun dipercaya berpotensi baik untuk kesehatan, jangan sembarangan mengonsumsi biji seledri sebelum konsultasi ke dokter. Terutama jika dalam bentuk suplemen.
Pasalnya, ada beberapa risiko efek samping yang mungkin muncul dari suplemen ekstrak biji seledri. Bagi orang yang punya penyakit ginjal, suplemen biji seledri mungkin dapat memperburuk kondisinya.
Selain itu, biji seledri dapat berinteraksi dengan sejumlah obat, termasuk obat pengencer darah, diuretik, litium, dan obat tiroid.
Jika saat ini Anda sedang menggunakan salah satu dari obat-obatan tersebut, pastikan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen biji seledri.
Ingat, tidak semua obat herbal pasti aman dikonsumsi semua orang. Konsultasi sebelum memakainya adalah langkah antisipasi terbaik.

No comments:

Post a Comment